Jebakan Orang Baik: mengapa seseorang bisa dimanipulasi

Ilham Rizki Febriansyah

--

Source : dr. Jiemi Ardian

Kenapa ketika kita berusaha menjadi orang baik malah bertemu dengan orang-orang manipulatif, orang-orang yang berusaha memanfaatkan kita, ataupun orang-orang yang berniat jahat sama kita. Lalu nantinya kita akan menyalahkan kenapa kita bertemu dengan orang yang tidak tepat tersebut. mungkin kamu pernah mendengar tentang Law of attraction atau Hukum Tarik-Menarik, lalu kita menyimpulkan kenapa bisa menarik orang-orang yang seperti itu.

kenapa ya aku selalu ketemu orang kaya gini, kenapa aku dimanfaatin terus, kenapa dia kaya gitu, kayanya salah aku, aku ga menyesal udah baik ke mereka

Hal ini menjadi salah karena kita berarti tidak bijaksana dalam bertindak serta pada sisi lain terdapat salah paham dalam otak kita. Otak kita bersifat prediktif, sehingga secara cepat otak kita berusaha memprediksi tindakan orang lain. analagi nya bahwa posisikan diri kita sebagai anak kecil, dimana kita atau lingkungan terdekat kita berperilaku toxic. apakah kita cenderung melawan? tidak kita akan lebih kepada diam, diam sendiri adalah tindakan prediktif. diam kita menyelamatkan kita karena hal tersebut tertanam atau ditanamkan oleh pakem-pakem yang mungkin dianut oleh keluarga.

Tentu saja yang kita sendiri harapkan adalah mendapatkan respon yang baik terhadap diri kita. Namun paham-paham bahwa baik ke semua orang tak peduli orang lain tanpa orang lain merespon untuk berbuat yang sama terhadap kita jadi hal yang sia-sia bukan. Hal ini menjadi salah karena ya kamu bakalan dihabisi pada akhirnya oleh orang-orang yang berniat jahat dan memang telah berniat memanipulasi diri kita. Karena pada dasarnya orang-orang manipulatif akan menentukan target mereka terlebih dahulu dan poin pentingnya adalah kita yang akhirnya mempersilakan mereka untuk masuk.

Lalu apa yang harus kita lakukan? Menurut dr. Jiemi alangkah baiknya kita perlu menetapkan cara kita bersikap dengan lebih bijaksana dalam memilih tindakan yang akan kita lakukan. dengan membatasi orang yang jahat dan manipulatif dalam hidup kita, tapi jangan menjadi tertutup kepada semua orang juga. karena nantinya ketika kita bertemu dengan orang yang benar-benar baik maka kita akan menyianyiakan kesempatan kita untuk mendapatkan hidup yang lebih baik.

Mulai berdamai bahwa kita tidak dapat menyenangkan semua orang. memang kamu siapa berusaha menyenangkan semua orang. serta menurut opini penulis sendiri alangkah baiknya terkadang kita untuk mengontrol apa yang bisa kita kontrol seperti sikap kita untuk memperlakukan orang lain serta menentukan batasan-batasan, dan terkadang perlu untuk bersikap bodo amat dalam menanggapi orang yang meresponnya berlebihan.

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

--

--

Ilham Rizki Febriansyah
Ilham Rizki Febriansyah

No responses yet

Write a response