Storytelling: Bagaimana keadaan Hiroshima dan Nagasaki saat ini?

Ilham Rizki Febriansyah

--

Hiroshima dan Nagasaki adalah 2 kota di Jepang yang dikenal oleh sejarah dibumi hanguskan oleh Amerika Serikat pada PD II, sebagai respons atas di bom nya Pearl Harbor. Saat itu Amerika Serikat memutuskan untuk melakukan serangan balik melalui pengeboman kembali Hiroshima-Nagasaki sebagai bentuk deklarasi Amerika Serikat terhadap Jepang. Hasilnya adalah Jepang pada akhirnya menyerah terhadap AS dan ini yang menjadi langkah awal bagi Indonesia untuk merdeka bukan? selamat hari kemerdekaan RI.

Namun, mengapa harus Hiroshima-Nagasaki yang di jatuhi Bom sedangkan terdapat kota lain seperti Tokyo? ataupun Shibuya atau Kyoto yang akan jauh lebih memukul Jepang atas pergerakan mereka terhadap penyerangan ke Pearl Harbor. Namun mengapa memilih Hiroshima-Nagasaki? dalam strategi militer Jepang menyerang Pearl Harbor karena dilandaskan bahwa tempat tersebut merupakan pelabuhan militer dan hal tersebut penting untuk melemahkan militer AS di PD II.

Henry Truman (Presiden 33 AS) saat itu diberitahu bahwa uji coba pertama bom atom telah berhasil. Bom tersebut siap untuk digunakan secara militer. Pertimbangan internal dan kondisi cuaca pada akhirnya membuat AS menggunakan senjata nuklir di Hiroshima dan, kemudian, Nagasaki. Pasalnya saat itu AS memutuskan 4 wilayah terbaik untuk di bombardir, yakni Kokura, Yokohama, Hiroshima, and Kyoto.

Kokura adalah kota yang sangat penting secara militer karena memiliki pabrik terbesar di Jepang bagian barat untuk produksi pesawat terbang, rudal, dan senjata lainnya. Yokohama adalah daerah perkotaan yang sejauh ini lolos dari serangan dan menjadi tuan rumah bagi kegiatan industri penting, termasuk pembuatan pesawat terbang, dermaga, dan kilang minyak.

Hiroshima juga sangat penting dari sudut pandang militer karena merupakan rumah bagi Markas Besar Angkatan Darat ke-2, yang bertanggung jawab atas pertahanan Jepang bagian selatan. Kota ini merupakan pusat penyimpanan, komunikasi, dan berkumpulnya para tentara. Landscape kota ini menambah daya tariknya sebagai tempat untuk memamerkan kekuatan destruktif bom — bukit-bukit di dekatnya dapat meningkatkan kerusakan akibat ledakan atom dan sungai-sungai yang mengalir di sekitarnya membuat Hiroshima tidak termasuk dalam daftar target pengeboman bom atom.

Kyoto merupakan target ideal lainnya: kota ini memiliki jumlah penduduk sebesar 1.000.000 jiwa, merupakan pusat industri utama, serta merupakan pusat intelektual dan bekas ibu kota Jepang. Pada akhirnya, Menteri Pertahanan AS Henry Stimson membujuk Truman untuk menyingkirkan Kyoto dari pertimbangan karena Kyoto merupakan pusat budaya Jepang dan kota yang disayangi. Nagasaki, pelabuhan penting lainnya, dipilih sebagai penggantinya.

Pada akhirnya penargetan diselesaikan pada tanggal 25 Juli 1945: Hiroshima, Kokura, Nilgata, Nagasaki. Perintah serangan menetapkan bahwa Angkatan Udara AS akan menjatuhkan bom pertama “setelah sekitar tanggal 3 Agustus 1945 pada salah satu target” jika cuaca memungkinkan. Laporan cuaca Hiroshima pada tanggal 6 Agustus menunjukkan hari yang cerah dan rencana pun dilanjutkan. Kokura, target yang dimaksudkan untuk pengeboman kedua, terhindar dari serangan bom, hanya karena kota itu tiba-tiba tertutup awan pada tanggal 9 Agustus. Sebagai gantinya, Nagasaki hancur lebur.

Tepat saat ini merupakan 79 tahun setelah peristiwa tersebut bagaimana keadaan Hiroshima dan Nagasaki saat ini. Tepat 70 tahun yang lalu, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom yang dijuluki Little Boy di Hiroshima, menewaskan 140.000 dari 350.000 warganya. Tiga hari kemudian, bom kedua, Fat Man, dijatuhkan di Nagasaki. Fotografer Issei Kato telah memasangkan gambar arsip reruntuhan dengan tampilannya saat ini.

Dapat dilihat bahwa pemulihan pada kota tersebut telah berujung baik sehingga kota tersebut telah bisa dihuni secara layak oleh masyarakat Jepang. Namun, sejarah dan foto diatas menjadi saksi dari perkembangan sebuah peradaban yang dahulu hancur dan dinyatakan untuk sulit dipulihkan telah menjadikannya kembali menjadi cagar wisata dan bagaimana turis mengingat bahwa kota yang hancur tersebut adalah kilas balik kebangkitan Jepang dari keterpurukannya.

Referensi:

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

--

--

Ilham Rizki Febriansyah
Ilham Rizki Febriansyah

No responses yet

Write a response